INDONESIA
Kepadamu, dalam 2000 tahun atau 20.000 tahun mendatang
Tanpa mengetahui nama bunga yang berkabung
Setelah burung-burung terbang menjauh
Rerumputan dan pepohonan kembali bertunas, pertanda musim semi tiba lagi tahun ini
Meninggalkan musim dingin yang berlalu
Meski aku bernyanyi nyanyian kebencian di tengah pergantian musim
Tapi kau tak pernah datang kembali lagi
Yang memberikanmu ciuman merah terakhir itu dariku
Bukan orang lain
Kehangatan menyelimuti leherku yang gemetar
Kan kuhadapi rasa dingin ini berapa kali kubutuhkan
''Bertarung! Berjuang!", kata-katamu masih bergema hingga saat ini
Di hari-hari tenang yang dibawakan kemari oleh waktu
Seperti bunga yang di persembahan
Kata-kata itu tersembunyi di dalam kubur tanpa ada yang menyampaikannya
Requiem Requiem
Jika kau mau mengampuni dosa-dosamu sendiri
Maka fajar akan menyinari bunga yang kau cintai di bawah pohon cemara
Dunia yang mematahkan pedang lelaki itu
Akan mencapai puncak gedung pencakar langit
Dan menunduk melihat pembangunan Menara Babel sambil tertawa
Kebencian dan kemarahan adalah pedang bermata dua
Sejarah terulang kembali
''Berbuahlah dan berkembanglah''
Bumi dipenuhi
burung-burung besi yang dilepaskan ke langit
Kebebasan menjadi busur dan panah senja
Semuanya terulang kembali untuk kesekian kalinya
Tanpa mampu melemparkan lagi batu yang telah dibuang
(Kita, umat manusia) yang pengecut menghadap ke langit
Busur dan panah neraka melesat cepat bagai sebuah meteor
Lalu sejarah terulang kembali
Dan kembali lagi menjadi (ketiadaan)
Kau bisa mendengarnya? Keluarlah dari hutan
Entah berapa kali kau tersesat di jalan
Rerumputan dan pepohonan pun dapat tumbuh di tanah gersang
Berlanjut menjadi peradaban cahaya dan bayangan
Semuanya terlihat di lubang pohon besar
Apa yang kau ketahui?
La-la-la-la, la-la-la-la
Kepadamu dalam 2000 tahun… atau mungkin… 20.000 tahun mendatang"
ROMAJI
An dich in zweitausend oder zwanzigtausend Jahren
Tomurai no hana no namae mo shirazu
Tobisarishi tori no nokoshita ato ni
Kusaki wa mebuki kotoshi mo mata haru ga kuru
Fuyu o okizari ni
Meguru kisetsu ni urami utaedo
Anata wa nido to kaette konai
Saigo no kuchizuke o akaku someta no wa watashi
Hoka no dare demo nai
Furueru kubisuji o tsutsumikomu nukumori
Watashi wa nando demo kono samusa ni tachimukau
Tatakae to tatakae to kurikaesu anata no kotoba
Ima demo taezu mada hibiiteru
Toki ga hakonda odayaka na hibi
Tamuketa hana no you ni
Himeta kotoba wa dare ni mo tsugezu iku
Rekuiemu rekuiemu
Hitsugi ni wa kimi ga aishita hana o
Tsumi o yurusu nara akatsuki yo terase
Die Welt das Schwert des Jungen zerbrochen hat
Wird die Spitze des Wolkenkratzers erreichen
Und auf den Turmbau zu Babel lachend herunterblicken
Hass und Sorge sind eine zweischneidige Ebene
Die Geschichte wiederholt sich
Umeyo fuyaseyo to daichi ni michite
Koutetsu no tori o sora e hanatta
Jiyuu wa guren no yumiya to natte
Nando mo kurikaesu
Nagekaesu ishi o suterarezu ni iru
Okubyou na (ore-tachi) ga miageta sora
Ryuusei ni nita meifu no yumiya
Rekishi wa kurikaesu
Soshite mata (nol) ni naru
Kikoeru ka? Mori o dero
Nando michi ni mayottemo
Yakenohara ni mo kusaki wa mebuita
Bunmei ga motsu kage to hikari
Subete o miteita taiju no uro de
Kimi wa nani o shiru?
La-la-la-la, la-la-la-la
Nisen-nen... Moshi kua... Niman-nen-go no kimi e...