INDONESIA
Yang paling centil adalah apel beracun
Buah cinta yang digigit beserta kulitnya yang masih ada
Apa yang kau sembunyikan dengan kerah mantel mu yang terangkat?
Apa untuk membiarkannya mencapai lebih dalam dari kata-kata krisis cinta yang terlontar di mulutmu
Realitas mengikuti setelah rasa manis menghilang
Ini tidak seperti yang kita telan tanpa mengetahuinya
Mantra yang tak dapat dipecahkan mengelilingi tubuh kita
Salju itu terus saja turun di sepanjang malam di jalan berbukit
Pada menit-menit terakhir bergegas langkahku pun terpeleset
Aku tidak bisa mengingat pemandangan sebelum aku bertemu denganmu
Salju putih menyelimuti malam
seolah menghapus jejak kaki rahasia kita
Terpikat oleh langkah kaki kucing hitam yang terluka
di bayang-bayang hutan bangunan, berdiri berciuman
Detak jantung jadi gila karena mati rasa yang saling samar
memeluk di atas bahu mu
ada proyeksi dunia yang berlawanan
Salju putih mengecat ulang kota
Jejak kaki kita semakin dalam
Oh cermin, katakan padaku: kisah indah apakah ini?
Atau justru menyedihkan?
ROMAJI
Ichiban tsuyappoi noga doku ringo
Kawa no mama kajiritsuita koi no kajitsu
Eri wo tateta KOOTO ni nani wo kakushiteru
Kotoba yori mo oku made todokaseru you ni
Kuchi no naka de karameau koi no KURAISHISU
Amasa no kieta ato ni oikakete kuru genjitsu
Shirazu ni nomikonda wake ja nai
Karadajuu mawaridasu tokenai mahou
Yodooshi furitsuzuita yuki no sakamichi
SURIPPU suru GIRIGIRI no isogiashi
Kimi to deau mae no keshiki mo jibun mo omoidasenai
Shirayuki ga yoru wo tsutsumikomu
Himitsu no ashiato kesu you ni
Kega shita kuroneko no ashidori ni sasoware
BIRU no mori kage de Standing kiss
Bijaku na shibire ni kuidasu kodou
Dakishimeau katagoshi
Magyaku no sekai PUROJEKUSHON
Shirayuki ga machi wo nurikaeru
Futari no ashiato fukaku naru
Kagami yo oshiete kono monogatari wa
Utsukushii no? Soretomo kanashii no?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar